ANALISA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SISTEM
TRANSPORTASI YANG TIDAK AMAN
KELOMPOK 6 :
1.
Nurul
Prih P. (A510120205)
2.
Ana
Purnama Sari (A510120208)
3.
Wiwik
Ekowat (A510120215)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN
PELAJARAN
2012/2013
Sistem
transportasi yang tidak aman
Setiap hari ketika membaca berita dari beberapa media pasti terjadi
kecelakaan terutama transportasi darat. Apalagi menjelang liburan panjang atau
lebaran, kejadiannya tidak lagi dalam angka puluhan tapi sudah ratusan. Banyaknya
kecelakaan di Indonesia pada dua tahun
terakhir ini menunjukkan bahwa masalah yang serius. Transportasi berhubungan
erat dengan manusia dan masyarakat sebagai pengguna jasa dan konsumen.
Merupakan suatu hal yang sangat ironis ketika alat transportasi yang layak
telah menjadi suatu kebutuhan primer bagi penggunanya akan tetapi, pada
kenyataannya alat transportasi yang layak tidak tersedia di masyarakat.
Pergerakan yang semakin meningkat di Indonesia akibat beberapa hal yang
telah dibahas sebelumnya, menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan pertumbuhan
jumlah kendaraan dengan pertumbuhan prasarana jalan akibat tuntutan terhadap
kebutuhan angkutan baik itu angkutan pribadi, semi pribadi, dan terutama
angkutan umum jauh lebih besar daripada penyediaan prasarana jalan. Hal inilah
yang akhirnya menimbulkan berbagai permasalahan kota, dan kondisi ini hanya
dapat diatasi dengan optimalisasi penggunaan angkutan umum.
Kondisi angkutan umum di Indonesia, terutama di pada kota-kota besar di
Indonesia, memiliki tingkat pelayanan yang buruk. Hal ini tercermin dari
terdapatnya ketidakamanan dan ketidaknyamanan penumpang ketika menggunakan
angkutan umum akibat angkutan umum yang melebihi muatan, pengemudi yang
ugal-ugalan, rawannya tindakan kriminal, dan banyak lagi indikator lain
mengenai keburukan pelayanan angkutan umum di Indonesia.
Selain itu, angkutan umum tidak lagi efektif dan efisien dalam
penggunaannya dibandingkan angkutan pribadi seperti banyaknya jumlah
perpindahan angkutan untuk mencapai tujuan, frekuensi dan waktu tunggu angkutan
umum yang tidak terjadwal, serta jarak berjalan calon penumpang yang cukup
besar untuk mencapai angkutan umum, terutama pada kota-kota kecil dan daerah
pedesaan. Kondisi inilah yang pada akhirnya akan mendorong calon pengguna
angkutan umum untuk menggunakan angkutan pribadi dalam melakukan pergerakannya,
yang kemudian menimbulkan peningkatan pergerakan dengan angkutan pribadi serta
menyebabkan munculnya berbagai permasalahan transportasi kota seperti
penumpukan moda transportasi pada jaringan jalan kota, pencemaran suara dan
udara, kecelakaan lalu lintas, dan permasalahan transportasi lainnya, sehingga
konsekuensinya adalah perlu diadakannya intervensi terhadap sistem angkutan
umum dan sistem transportasi kota.
Tentu banyak alasan yang menjadikan kendaraan pribadi tetap menjadi
sebuah pilihan yang tak bisa diganggu gugat, antara lain:
1.
Sebagian besar kendaraan umum masih jauh dari nyaman,
orang yang merokok seenaknya, pengamen, pedagang asongan, pengemis dll.
2.
Kurannya rasa aman di kendaraan umum terutama bagi
perempuan. Akhir-akhir ini tersebar maraknya pemerkosaan di dalam angkot, belum
lagi ada pencopet, penodong dll.
3.
Banyaknya kecelakaan yang disebabkan oleh keteledoran
sopir yang belum mahir dan ngebut-ngebutan, juga kondisi kendaraan yang
sebenarnya sudah tidak layak pakai.
Sensitivitas pemerintah atas
banyaknya kecelakaan transportasi ini sangat rendah. Sepertinya pemerintah
menganggap sepele atas semua musibah transportasi dimana- mana, sehingga
unsur-unsur pemerintah yang memiliki tanggung jawab dalam bidang ini tetap bisa
makan dengan nikmat, tidur nyenyak, kongkow-kongkow sambil bercanda yang hanya
membahas topik-topik yang menyenangkan. Urusan transportasi, hanya akan menjadi
topik yang kesekian,dan itu pun kalau sudah ada kecelakaan. Menyedihkan kalau
mereka yang punya tanggung jawab di bidang transportasi tidak sadar akan
buruknya sistem transportasi di Indonesia ini Sepertinya mereka bersikap masa
bodoh dengan kemacetan dan masa bodoh dengan penderitaan pengguna jalan lain
yang sedang stres dengan kemacetan.
Yang penting mereka lancar di
jalan. Sikap seperti ini, bagaimana mereka memiliki sensitivitas terhadap buruknya
sistem transportasi kita.
Kesimpulan
Dari
analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem transportasi sekarang memang
tidak aman. Kecelakaan transportasi terjadi di mana-mana dan makin hari
populasi kendaraan baik kendaraan umum dan pribadi makin tidak terkendali lagi.
Semua pihak mempunyai kepentingan yang berbeda dengan tujuan yang sama yaitu
meraup keuntungan tanpa mempertimbangkan efek ke depan.
Dan juga
dari pihak pemerintah kurang peduli dengan keadaan transportasi yang tidak aman
ini. Mereka hanya menganggap sepele dan hal yang biasa saja.
Saran dari
kelompok kami
Dengan kondisi seperti
sekarang pemerintah seharusnya lebih cepat dalam masalah ini, terutama untuk
Presiden sudah waktunya bertindak tegas dan kalau perlu marah pada anak buahnya
yang tidak sensitif atas buruknya sistem transportasi. Apa pun masalah buruknya
transportasi ini tidak boleh main-main. Perlu ada kesadaran yang kuat bagaimana
segera membuat langkah cepat untuk membenahi sistem transportasi ini. Jangan
dianggap enteng dan disederhanakan. Bagaimana akal sehat kita bisa menerima
tatkala setiap kecelakaan transportasi menimbulkan korban dalam jumlah besar.
Seharusnya ada upaya sungguh-sungguh yang tidak sekadar wacana, namun ada
langkah nyata yang bisa menunjukkan ada perbaikan dalam sistem transportasi.
Kalau toh harus memerlukan keterlibatan swasta untuk pembangunan sistem
transportasi yang baik dan aman ini, seharusnya Presiden bisa bertindak lebih
cepat.
Selain itu, sikap unsur
pemerintah harus berubah, pejabat harus berperilaku kerakyatan atau lebih
pas bersikap
merendah. Dalam
konteks buruknya sistem transportasi ini, bagaimana semua unsur pemerintah mau
turun ke bawah dengan naik kereta, naik bus atau angkutan umum dengan
tujuan memastikan apakah transportasi umum ini baik dan nyaman atau tidak.
Tidak ada salahnya turun juga ke setiap terminal atau bandara, untuk
memastikan apakah sistem birokrasi transportasi ini ideal apa tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar